Kamis, 20 November 2014



Mengapa Hari Jum’at di Istimewakan..?
Berbicara seputar ibadah yang memiliki nilai keutamaan pahala yang tinggi bagi setiap muslim, seringkali menjadi perbincangan menarik bagi kaum muslimin yang selalu ingin berlomba-lomba meraih keutamaan pahala dari suatu amalan yang dilakukannya. Namun bagi yang belum mengetahuinya tentu akan menjalani hari-hari seperti biasa, tanpa ada rasa ingin memanfaatkan hari-hari tersebut untuk menjadi ladang pahala atau sesuatu yang bermakna.
Seperti keutamaan hari jum’at beserta amalannya. Kiranya perlu ada kajian dalam hal tersebut, sehingga setiap muslim menyadari dan dapat berlomba-lomba meraih keutamaan dan pahala daripada amalan yang dapat dilakukannya.
Perlu kita ketahui sesungguhnya Allah SWT telah mengkhususkan umat Nabi Muhammad SAW dan mengistimewakan mereka dari umat-umat yang lainnya dengan berbagai keistimewaan. Diantaranya adalah Allah SWT memilihkan bagi mereka hari yang agung yaitu hari jum’at.
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahihnya dari Abu Hurairah dan Hudzaifah r.a :
أَضَلَّ اللهُ عَنِ الْجُمُعَةِ مَنْ كَانَ قَبْلَنَا، فَكَانَ لِلْيَهُوْدِ يَوْمُ السَّبْتِ وَكَانَ لِلنَّصَارَى يَوْمُ اْلأَحَدِ، فَجَاءَ اللهُ بِنَا فَهَدَانَا اللهُ لِيَوْمِ الْجُمُعَةِ فَجَعَلَ الْجُمُعَةَ وَالسَّبْتَ وَاْلأَحَدَ، وَكَذَلِكَ هُمْ تَبَعٌ لَنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، نَحْنُ اْلآخِرُوْنَ مِنْ أَهْلِ الدُّنْيَا وَاْلأَوَّلُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمَقْضِيَّ لَهُمْ قَبْلَ الْخَلاَئِقِ.
“Allah Subhanahu wa Ta’ala telah merahasiakan hari Jum’at terhadap umat sebelum kita, maka orang-orang Yahudi memiliki hari sabtu, orang-orang Nashrani hari Ahad, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala mendatangkan umat ini, lalu Dia menunjukkan kita hari Jum’at ini, maka Dia menjadikan urutannya menjadi Jum’at, Sabtu Ahad, demikian pula mereka akan mengikuti kita pada hari kiamat, kita adalah umat terakhir di dunia ini namun yang pertama di hari kiamat, yang akan diputuskan perkaranya sebelum makhluk yang lain”. [Shahih Muslim No: 856 dan diriwayatkan oleh Al-Bukhari dengan maknanya dari Abi Hurairah رضي الله عنه No: 876]
Berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda :
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّيْ يَسْأَلُ اللهَ خَيْراً إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، قَالَ: وَهِيَ سَاعَةٌ خَفِيْفَةٌ.
“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada saat-saat, yaitu seorang muslim tidaklah ia berdiri shalat dan meminta kebaikan kepada Allah, melainkan Allah akan memberinya.” Lalu Beliau berkata,”Dan saat-saat tersebut adalah saat yang singkat.” [HR. Muslim No. 852]
Beberapa keutamaan dan kemuliaan hari Jum’at antara lain:
v  Pertama, bahwasanya ia adalah sebaik-baik hari.
Hari Jum’at merupakan hari yang paling utama diantara hari-hari lainnya, serta menjadi hari raya atau hari besar bagi umat Islam yang berulang setiap pekan.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « إِنَّ هَذَا يَوْمُ عِيدٍ جَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ فَمَنْ جَاءَ إِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ »
Dari Ibnu Abbas r.a berkata Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah menjadikannya sebagai hari Ied bagi kaum muslimin, maka barangsiapa yang menghadiri Shalat Jum’at hendaknya mandi, jika ia memiliki wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya dan bersiwaklah.” [HR. Ibnu Majah No: 1098]
v Kedua, Pada hari Jum’at Allah menciptakan Nabi Adam AS dan pada hari itu pula beliau diwafatkan, dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan dari surga.
Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Huriairah dan Hudzaifah r.a bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ وَفِيهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ وَفِيهِ أُخْرِجَ مِنْهَا
“Hari terbaik bagi matahari untuk terbit adalah hari Jum’at, pada hari Jumat Adam diciptakan, dan pada hari Jumat pula dimasukkan ke dalam surga dan pada hari Jumat Adam dikeluarkan dari surga.” (HR. Muslim)
v  Ketiga, Kiamat akan terjadi pada hari Jum’at. Abu Hurairah r.a meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
خَيْرُ يَوْمٍ طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ يَوْمُ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيْهِ أُدْخِلَ الْجَنَّةَ، وَفِيْهِ أُخْرِجَ مِنْهَا، وَلاَ تَقَوْمُ السَّاعَةُ إِلاَّ فِي يَوْمِ الْجُمُعَة
“Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya adalah hari Jum’at; pada hari ini Adam diciptakan, pada hari ini (Adam AS) dimasukkan ke dalam surga, dan pada hari ini pula ia dikeluarkan dari surga. Dan tidaklah kiamat akan terjadi kecuali pada hari ini.” [HR. Muslim No. 854]
v  Keempat, Jum’at merupakan saat terkabulnya do’a, terutama pada akhir-akhir siangnya setelah Ashar, yaitu saat di mana tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah SWT padanya kecuali dia akan dikabulkan permohonannya. Berdasarkan riwayat dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لاَ يُوَافِقُهَا مُسْلِمٌ قَائِمٌ يُصَلِّيْ يَسْأَلُ اللهَ خَيْراً إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، قَالَ: وَهِيَ سَاعَةٌ خَفِيْفَةٌ
“Sesungguhnya pada hari Jum’at ada saat-saat, yaitu seorang muslim tidaklah ia berdiri shalat dan meminta kebaikan kepada Allah, melainkan Allah akan memberinya.” Lalu Beliau berkata,”Dan saat-saat tersebut adalah saat yang singkat.” [HR. Muslim. No. 852]
v  Kelima, hari Jum’at adalah hari dihapuskannya dosa-dosa. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam kitab shahihnya dari Abi Hurairah r.a bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: “Shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at yang lainnya dan Ramadhan ke Ramadhan yang lain adalah penghapus dosa antara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.”

v  Keenam, hari diharamkan jika mengkhususkan berpuasa pada hari Jumat dan dimakruhkan mengkhususkan malamnya untuk shalat malam.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : « لَا يَصُومَنَّ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ إِلَّا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ بَعْدَهُ » (متفق علي(
Dari Abu Hurairah r.a berkata, aku mendengar Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jangan kalian mengkhususkan berpuasa pada hari Jumat kecuali jika engkau juga berpuasa sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]
Ketujuh, jika seseorang yang meninggal dunia di hari Jum’at akan dilindungi dari siksa kubur.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : « مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ » (رواه الترمذي وأحم(
Dari Abdullah bin ‘Amr r.a berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang muslim meninggal dunia di hari Jum’at atau pada malamnya melainkan Allah melindunginya dari fitnah kubur.” [HR. Tirmidzi dan Ahmad serta dinilai hasan atau shohih oleh Al Albani berdasarkan banyaknya jalur periwayatannya yang saling mendukung dan menguatkan.
Nah, itulah kiranya beberapa keutamaan hari jum;at sebagai jawaban mengapa hari jum’at diistimewakan. Semoga bermanfaat.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar